Perubahan
siklus haid merupakan suatu keadaan siklus haid yang berbeda dengan yang
sebelumnya, yang diukur mulai dari siklus menstruasi normal, dengan menarche
sebagai titik awal, yang dapat berkisar kurang dari batas normal sekitar
22– 35 hari
a.
Polimenorea
Pada polimenorea siklus haid pendek dari
biasanya (kurang dari 21 hari). Polimenorea dapat disebabkan oleh gangguan hormonal yang
mengakibatkan gangguan ovulasi, akan menjadi pendeknya masa luteal. Penyebabnya
ialah kongesti ovarium karena
peradangan, endometritis.
b.
Oligomenorea
Yaitu siklus haid lebih panjang, lebih dari
35 hari. Perdarahan pada oligomenorea biasanya berkurang. Penyebabnya adalah
gangguan hormonal, ansietas dan stress, penyakit kronis, obat-obatan tertentu,
bahaya di tempat kerja dan lingkungan, status penyakit nutrisi yang buruk, olah
raga yang berat, penurunan berat badan yang signifikan.
c.
Amenorea
Merupakan perubahan umum yang terjadi pada
beberapa titik dalam sebagian besar siklus menstruasi wanita dewasa. Sepanjang
kehidupan individu, tidak adanya menstruasi dapat berkaitan dengan kejadian
hidup yang normal seperti kehamilan, menopause, atau penggunaan metode
pengendalian kehamilan. Selain itu, terdapat beberapa keadaan atau kondisi yang
berhubungan dengan amenorea yang abnormal.
Amenorea dibagi menjadi dua bagian besar :
·
Amenorea primer di mana seorang wanita tidak pernah
mendapatkan sampai umur 18 tahun. Terutama gangguan poros hipotalamus,
hipofisis, ovarium, dan tidak terbentuknya alat genitalia.
·
Amenorea sekunder, pernah beberapa kali mendapat
menstruasi sampai umur 18 tahun dan diikuti oleh kegagalan menstruasi dengan
melewati waktu 3 bulan atau lebih.
Penyebabnya sebagian besar bersumber dari penyebab yang mungkin dapat
ditegakkan.
Sebab terjadinya amenorea:
a.
Fisiologis :
·
sebelum
menarche
·
hamil dan
laktasi
·
menopause
senium
b.
Kelainan congenital
c.
Didapatkan :
·
infeksi
genitalia
·
tindakan tertentu
·
kelainan hormonal
·
tumor pada poros hipotalamus-hipofisis atau
ovarium
·
kelainan dan kekurangan gizi
Penyebab
Terganggunya Siklus Haid
Banyak penyebab kenapa siklus haid menjadi
panjang atau sebaliknya. Penanganan kasus dengan siklus haid yang tidak normal,
tidak berdasarkan kepada panjang atau pendeknya sebuah siklus haid, melainkan
berdasarkan kelainan yang dijumpai :
1.
Fungsi
hormon terganggu
Haid terkait erat dengan sistem hormon yang
diatur di otak, tepatnya di kelenjar hipofisa. Sistem hormonal ini akan
mengirim sinyal ke indung telur untuk memproduksi sel telur. Bila sistem
pengaturan ini terganggu, otomatis siklus haid pun akan terganggu.
2.
Kelainan
Sistemik
Tubuhnya sangat gemuk atau kurus dapat
mempengaruhi siklus haidnya karena sistem metabolisme di dalam tubuhnya tak
bekerja dengan baik, atau wanita yang menderita penyakit diabetes, juga akan
mempengaruhi sistem metabolisme sehingga siklus haidnya pun tak teratur.
3.
Stress
Stress akan mengganggu sistem metabolisme di
dalam tubuh, karena stress, wanita akan menjadi mudah lelah, berat badan turun
drastis, bahkan sakit-sakitan, sehingga metabolisme terganggu. Bila metabolisme
terganggu, siklus haid pun ikut terganggu.
4.
Kelenjar
Gondok
Terganggunya fungsi kelenjar gondok/tiroid
juga bias menjadi penyebab idak teraturnya siklus haid. Gangguan bisa
berupa produksi kelenjar gondok yang terlalu tinggi (hipertiroid) maupun
terlalu rendah (hipertiroid), yang dapat mengakibatkan sistem hormonal
tubuh ikut terganggu.
5.
Hormon prolaktin
berlebih
Hormon prolaktin dapat menyebabkan seorang
wanita tidak haid, karena memang hormon ini menekan tingkat kesuburan. Pada
wanita yang tidak sedang menyusui hormone prolaktin juga bisa tinggi,
buasanya disebabkan kelainan pada kelenjar hipofisis yang terletak di
dalam kepala (Sahara, 2009).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar