Penatalaksanaan
Tetralogi Fallot
Pada
penderita yang mengalami serangan sianosis maka terapi ditujukan untuk memutus
patofisiologi serangan tersebut, antara lain dengan cara :
1. Posisi lutut ke dada agar aliran
darah ke paru bertambah
2. Morphine sulfat 0,1-0,2 mg/kg SC, IM
atau Iv untuk menekan pusat pernafasan dan mengatasi takipneu.
3. Memberikan Natrium bikarbonat 1 mEq/kg BB iv untuk koreksi asidosis
4. Bikarbonas natrikus 1 Meq/kg BB IV
untuk mengatasi asidosis
5. Memberikan transfuse darah bila
kadar Hb kurang dari 15 g/dL, sekali pemberian 5 ml/kgBB. Bila pasien mengalami
anemia relative dapat diberikan preparat Fe untuk meningkatkan kadar Hb.
6. Oksigen dapat diberikan, walaupun
pemberian disini tidak begitu tepat karena permasalahan bukan karena
kekuranganoksigen, tetapi karena aliran darah ke paru menurun. Dengan usaha
diatas diharapkan anak tidak lagi takipnea, sianosis berkurang dan anak menjadi
tenang. Bila hal ini tidak terjadi dapat dilanjutkan dengan pemberian:
·
Propanol 0,01-0,25 mg/kg IV perlahan-lahan untuk
menurunkan denyut jantung sehingga seranga dapat diatasi. Dosis total
dilarutkan dengan 10 ml cairan dalam spuit, dosis awal/bolus diberikan
separohnya, bila serangan belum teratasi sisanya diberikan perlahan dalam 5-10
menit berikutnya.
·
Ketamin 1-3 mg/kg (rata-rata 2,2 mg/kg) IV perlahan. Obat
ini bekerja meningkatkan resistensi vaskuler sistemik dan juga sedatif
·
Penambahan volume cairan tubuh dengan infus cairan dapat
efektif dalam penganan serangan sianotik. Penambahan volume darah juga dapat
meningkatkan curah jantung, sehingga aliran darah ke paru bertambah dan aliran
darah sistemik membawa oksigen ke seluruh tubuh juga meningkat.
Lakukan selanjutnya
1. Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan sianotik
2. Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi
3. Hindari dehidrasi
1. Propanolol oral 2-4 mg/kg/hari dapat digunakan untuk serangan sianotik
2. Bila ada defisiensi zat besi segera diatasi
3. Hindari dehidrasi
Pada bayi atau anak
dengan riwayat spel hipoksia harus diberikan Propranolol peroral sampai
dilakukan operasi. Dengan obat ini diharapkan spasme otot infundibuler
berkurang dan frekwensi spel menurun. Selain itu keadaan umum pasien harus
diperbaiki, misalnya koreksi anemia, dehidrasi atau infeksi yang semuanya akan
meningkatkan frekwensi spel.
Bila spel hipoksia tak
teratasi dengan pemberian propranolol dan keadaan umumnya memburuk, maka harus
secepatnya dilakukan operasi paliatif Blalock-Tausig Shunt (BTS), yaitu
memasang saluran pirau antara arteri sistemik (arteri subklavia atau arteri
inominata) dengan arteri pulmonalis kiri atau kanan. Tujuannya untuk menambah
aliran darah ke paru sehingga saturasi oksigen perifer meningkat, sementara
menunggu bayi lebih besar atau keadaan umumnya lebih baik untuk operasi
definitif (koreksi total).
Neonatus dengan PS yang
berat atau PA maka aliran ke paru sangat tergantung pada PDA, sehingga sering
timbul kegawatan karena hipoksia berat pada usia minggu pertama kehidupan saat
PDA mulai menutup. Saat ini diperlukan tindakan operasi BTS emergensi dan
pemberian PGE1 dapat membantu memperbaiki kondisi sementara menunggu persiapan
untuk operasi. Penderita dengan kondisi yang baik tanpa riwayat spel hipoksia
atau bila ada spel tetapi berhasil diatasi dengan propranolol dan kondisinya
cukup baik untuk menunggu, maka operasi koreksi total dapat dilakukan pada usia
sekitar 1 tahun. Koreksi total yang dilakukan adalah menutup lubang VSD,
membebaskan alur keluar ventrikel kanan (PS) dan rekonstruksi arteri pulmonalis
bila diperlukan.
Prognosis
Tanpa operasi prognosis tidak baik.
Rata-rata mencapai umur 15 tahun, tapi semua ini bergantung kepada besar
kelainan. Ancaman pada anak dengan TF adalah abses otak pada umur 2-3 tahun.
Gejala neurologis disertai demam dan leukositosis memberikan kecurigaan akan
adanya abses otak. Anak dengan TF cenderung untuk menderita perdarahan banyak
karena mengurangnya trombosit dan fibrinogen kemungkinan timbulnya endokarditis
bakterialis selalu ada.
sumber:
Nursalam. dkk. 2005. Asuhan Keperawatan Bayi dan Anak.
Salemba Medika : Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar