Selasa, 19 Juni 2012

KELAHIRAN 

Titik puncak dari kehamilan dan persalinan, yaitu kelahiran bayi dan plasenta, melibatkan urutan kejadian rumit yang pada akhirnya memisahkan anak dari ibu, memungkinkan dimulainya hubungan sendiri-sendiri.

 Tiga Tahap Kelahiran

Kontrakksi pertama persalinan mulai sebagai respon sekresi hormon dan, dalam tahap pertama persalinan, kontraksi uterus menarik serviks sampai hampir menjadi selembar jaringan tipis dan terbuka penuh sampai sekitar 10 cm. Membran kantong amnion yang melindungi janin dalam uterus pecah, proses ini disebut pecah ketuban. Tahap ke dua, yaitu kelahiran bayi, melibatkan usaha bersama kontraksi ibu dan pergeseran posisi bayi untuk memasukkan kepalanya yang besar melalui saluran lahir, lalu lahir ke dunia luar. Setelah bayi dilahirkan serta tali pusar dicepit dan dipotong, proses kelahiran memasuki tahap ke tiga, yaitu kelahiran plasenta yang sering kali dibantu dengan tarikan lembut tali pusat oleh bidan atau dokter spesialis kebidanan.

KELAHIRAN NORMAL

 1. DILATASI SERVIKS
Kelahiran dimulai saat serviks sudah terbka penuh. bayi memutar kearah tulang belakang ibu sehingga bagian terbesar tengkorak kepala bayi segaris dengan bagian terluas pelvis ibu. Saat bayi menarik dagunya kedalam, ia mulai bergerak keluar dari uterus dan menuju vagina, yang telah teregang untuk mengakomodasi kepala bayi.





2. TURUN MELALUI JALAN LAHIR
Saat bayi turun melalu jalan lahir, puncak kepala pertama kali tampak. saat ini di sebut "crowning". dan bayi biasanya telah terputar kembali, menghadap anus ibu kali ini sehingga kepala yang muncul dapat menyesuaikan diri dengan lekungan vagina yang sangat teregang. kelahiran segera terjadi di titik ini. 


 3. KELAHIRAN BAYI

Saat kepala bayi muncul dari tubuh ibu, bidan memeriksa apakah tali pusat mengelilingi leher bayi. Lendir dibersihkan dari hidung dan mulut bayi sehingga bayi dapat bernapas. Bayi berputar kembali sehingga bahunya dapat keluar dengan mudah, satu bahu diikuti segera oleh yang lain.


4. KELAHIRAN PLASENTA

Uterus tetap berkontraksi ringan segera setelah bayi lahir, menutup rapat pembuluh darah yang masih mengeluarkan darah. Plasenta terpisah dari lapisan uterus dan dikeluarkan dengan menarik tali pusat secara lembut sambil menekan bagian bawah perut. Pemberian obat hormon bisa dilakukan untuk mempercepat proses ini.


Referensi: Parker, S. (2009). Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Selasa, 19 Juni 2012

KELAHIRAN 

Titik puncak dari kehamilan dan persalinan, yaitu kelahiran bayi dan plasenta, melibatkan urutan kejadian rumit yang pada akhirnya memisahkan anak dari ibu, memungkinkan dimulainya hubungan sendiri-sendiri.

 Tiga Tahap Kelahiran

Kontrakksi pertama persalinan mulai sebagai respon sekresi hormon dan, dalam tahap pertama persalinan, kontraksi uterus menarik serviks sampai hampir menjadi selembar jaringan tipis dan terbuka penuh sampai sekitar 10 cm. Membran kantong amnion yang melindungi janin dalam uterus pecah, proses ini disebut pecah ketuban. Tahap ke dua, yaitu kelahiran bayi, melibatkan usaha bersama kontraksi ibu dan pergeseran posisi bayi untuk memasukkan kepalanya yang besar melalui saluran lahir, lalu lahir ke dunia luar. Setelah bayi dilahirkan serta tali pusar dicepit dan dipotong, proses kelahiran memasuki tahap ke tiga, yaitu kelahiran plasenta yang sering kali dibantu dengan tarikan lembut tali pusat oleh bidan atau dokter spesialis kebidanan.

KELAHIRAN NORMAL

 1. DILATASI SERVIKS
Kelahiran dimulai saat serviks sudah terbka penuh. bayi memutar kearah tulang belakang ibu sehingga bagian terbesar tengkorak kepala bayi segaris dengan bagian terluas pelvis ibu. Saat bayi menarik dagunya kedalam, ia mulai bergerak keluar dari uterus dan menuju vagina, yang telah teregang untuk mengakomodasi kepala bayi.





2. TURUN MELALUI JALAN LAHIR
Saat bayi turun melalu jalan lahir, puncak kepala pertama kali tampak. saat ini di sebut "crowning". dan bayi biasanya telah terputar kembali, menghadap anus ibu kali ini sehingga kepala yang muncul dapat menyesuaikan diri dengan lekungan vagina yang sangat teregang. kelahiran segera terjadi di titik ini. 


 3. KELAHIRAN BAYI

Saat kepala bayi muncul dari tubuh ibu, bidan memeriksa apakah tali pusat mengelilingi leher bayi. Lendir dibersihkan dari hidung dan mulut bayi sehingga bayi dapat bernapas. Bayi berputar kembali sehingga bahunya dapat keluar dengan mudah, satu bahu diikuti segera oleh yang lain.


4. KELAHIRAN PLASENTA

Uterus tetap berkontraksi ringan segera setelah bayi lahir, menutup rapat pembuluh darah yang masih mengeluarkan darah. Plasenta terpisah dari lapisan uterus dan dikeluarkan dengan menarik tali pusat secara lembut sambil menekan bagian bawah perut. Pemberian obat hormon bisa dilakukan untuk mempercepat proses ini.


Referensi: Parker, S. (2009). Ensiklopedia Tubuh Manusia. Jakarta: Erlangga. 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar